BeritaYogya.com – Upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 diselenggarakan di lapangan Kompleks Balaikota Yogyakarta pada pagi Senin (20/11/2023).
Acara tersebut dipimpin oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Tema peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 adalah Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju.
Para peserta upacara melibatkan ASN dan pegawai Pemerintah Kota Yogyakarta, dengan perwira upacara dipegang oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani.
Dalam sambutannya, Yunianto mengungkapkan bahwa transformasi kesehatan menjadi poin krusial untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Ia menekankan pentingnya kerjasama dalam melakukan transformasi kesehatan, di mana pemerintah perlu berinovasi untuk memberikan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang memadai, sehingga masyarakat dapat menerima layanan kesehatan yang optimal.
Yunianto juga menyampaikan enam pilar kesehatan sebagai penopang sistem kesehatan nasional yang perlu terus dibangun secara bersama-sama.
Keenam pilar tersebut mencakup transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, transformasi kesehatan, teknologi kesehatan, dan budaya kerja insan kesehatan.
Pihaknya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada tenaga medis, tenaga kesehatan, tenaga pendukung kesehatan, serta seluruh pegawai di lingkup Pemkot Yogyakarta beserta para kader yang telah bersatu untuk meningkatkan pembangunan kesehatan di Kota Yogya.
Dalam rangkaian acara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59, diberikan penghargaan kepada lima kemantren terbaik, yaitu Ngampilan, Danurejan, Pakualaman, Jetis, dan Umbulharjo.
Sertifikat akreditasi paripurna juga diberikan kepada 18 puskesmas dan 2 rumah sakit, serta penghargaan posyandu inovasi terbaik tingkat nasional Posyandu Kunci 2.
Menyikapi prestasi di bidang kesehatan tersebut, Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menyatakan bahwa peningkatan mutu dan layanan keselamatan pasien akan terus dipertahankan dan ditingkatkan, meskipun sudah meraih predikat paripurna.
Ia menekankan bahwa hal ini merupakan bagian dari upaya mendukung transformasi layanan kesehatan, termasuk pengembangan posyandu di seluruh wilayah untuk percepatan penurunan stunting.