Inovasi Pertanian Perkotaan Menjawab Tantangan Keterbatasan Lahan di Kota Yogyakarta

8
Singgih Raharjo Berbincang dengan Warga dalam Gelar Potensi Pertanian ( Foto : Pemkot Jogja)
Singgih Raharjo Berbincang dengan Warga dalam Gelar Potensi Pertanian ( Foto : Pemkot Jogja)

BeritaYogya.com – Pemerintah Kota Yogyakarta mengungkapkan penghargaan kepada petani perkotaan yang berhasil menciptakan produk pertanian, mengingat tantangan keterbatasan lahan di kota tersebut. 

Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan pengembangan inovasi dalam pertanian perkotaan.

“Di Kota Yogyakarta bicara pertanian dan pangan pasti punya tantangan. Bukan ada permasalahan. Ini justru tantangan yang tidak punya lahan yang cukup luas. Maka inovasi-inovasi kemudian dikembangkan,” tutur Singgih Raharjo, Penjabat Wali Kota Yogyakarta dalam penutupan Gelar Potensi Pertanian, Minggu (17/9/2023) 

Dia juga menyoroti tabulampot, yaitu pertanian buah dalam pot, sebagai salah satu inovasi yang menjadi tantangan untuk menciptakan urban farming di Kota Yogyakarta.

Singgih menyatakan bahwa selama dirinya di Pemkot Yogyakarta, dia telah mengikuti berbagai pameran dan gelar potensi pertanian. 

Dia melihat semangat yang luar biasa dari masyarakat Yogyakarta dalam menghadapi tantangan pertanian perkotaan ini. 

Masyarakat tidak hanya mengambil tantangan ini, tetapi juga mengimplementasikannya dan memamerkannya.

Singgih  juga mengungkapkan apresiasi terhadap Gelar Potensi Pertanian Kota Yogyakarta dan berharap agar acara tersebut terus diadakan untuk mendorong dan mengapresiasi hasil pertanian dan inovasi-inovasi tersebut. 

Dia mendorong masyarakat Kota Yogyakarta untuk terus memanfaatkan lahan sempit ini untuk berkembang.

Sementara itu, Suyana, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, menjelaskan bahwa Gelar Potensi Pertanian tahun 2023 melibatkan 54 stand, termasuk asosiasi pertanian, asosiasi sayur, asosiasi tabulampot, petani milenial, asosiasi anggrek, dan perguruan tinggi yang terkait dengan pertanian. 

“Gelar Potensi Pertanian mengambil tema tabulampot karena untuk mengakali kondisi kota yang lahannya sempit. Jargonnya masyarakat bisa memetik buah di pekarangannya sendiri,” tutur Suyana.

Selain memamerkan potensi pertanian perkotaan, Gelar Potensi Pertanian juga menyoroti kemampuan tabulampot dalam menghasilkan buah-buahan yang berkualitas, bahkan tidak kalah dengan tanaman yang ditanam di lahan luas. 

Beberapa produk pertanian ini bahkan berhasil terjual kepada pengunjung. Hingga Minggu (17/9/2023) siang, omzet dalam Gelar Potensi Pertanian mencapai sekitar Rp 116 juta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here