Rangkaian Acara Meriah dengan Tema ‘Pembudayaan GERMAS dengan Aktivitas Fisik’ pada HKN ke-59 Bantul

18
Rangkaian acara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Bantul (Foto : Pemkab Bantul)

BeritaYogya.com – Upacara, senam sehat, dan pemeriksaan kesehatan gratis menjadi penutup rangkaian acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Bantul. 

Acara tersebut diselenggarakan di Lapangan Trirenggo pada Kamis (30/11/2023), dengan mengangkat tema “Pembudayaan GERMAS dengan Aktivitas Fisik”.

Lebih dari 900 peserta turut serta dalam acara ini, sebagaimana dilaporkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Bantul, dr. Agus Tri Widiyantara. 

Selama acara, dilakukan peluncuran posyandu manunggal, yang merupakan gabungan dari posyandu-posyandu tingkat dusun. 

Dr. Agus menyampaikan harapannya bahwa posyandu akan menjadi wahana strategis untuk memperkuat pembangunan kesehatan di tingkat dusun, khususnya dalam upaya-upaya promotif dan preventif.

Pada kesempatan ini, juga dilaksanakan penyerahan penghargaan kepada individu yang meraih prestasi di bidang kesehatan. 

Salah satu prestasi yang dihargai adalah inovasi GELIMAS JIWO menuju SIMANTAP SEJAGAD, yang berhasil meraih posisi lima besar dalam Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2023.

Dr. Agus menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan penghargaan nasional pertama yang diraih oleh DIY.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Agus Budirahardja, S.KM., M.Kes., yang menyampaikan sambutan dari Menteri Kesehatan RI, menyebutkan bahwa Indonesia telah keluar dari middle-income trap, menjadi negara berpendapatan tinggi, dan mencapai visi Indonesia Emas 2045. 

Masyarakat yang cerdas dan sehat dianggap sebagai kunci untuk mencapai masa keemasan tersebut. 

Oleh karena itu, tema HKN Ke-59 Tahun 2023 adalah “Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju”.

Sekda juga menginformasikan bahwa setelah disahkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pemerintah sedang menyusun Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK). 

RIBK diharapkan menjadi pedoman bersama dalam upaya pembangunan kesehatan di seluruh Indonesia.

“Saya menekankan bahwa RIBK harus dijadikan acuan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam perencanaan, penganggaran, dan implementasi program kesehatan di wilayah,” imbuh Sekda.

Sekda menegaskan bahwa dengan kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat, enam pilar transformasi kesehatan dapat diwujudkan untuk perubahan yang lebih baik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here