Smart Culture, Mengintegrasikan Budaya dalam Pembangunan Smart City Yogyakarta

5
Ilustrasi Kota Yogyakarta (Foto: iStock)

BeritaYogya.com – Konsep Smart City telah menjadi solusi yang menggabungkan teknologi dengan perkembangan kota dalam berbagai aspek. Konsep ini tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi dan lingkungan, tetapi juga sosial. Smart City diharapkan mampu meningkatkan efisiensi distribusi, pertumbuhan ekonomi lokal, serta memfasilitasi pembangunan dan pengembangan kota (Spicer et al., 2021).

Pengaplikasian konsep ini pun semakin meluas, dengan banyak negara dan kota yang berupaya mencapai target menjadi Smart City. Beberapa contoh penerapan Smart City dapat dilihat di kota-kota seperti Calumbus di Amerika, Toronto di Kanada, Hanzhou (Yunqi Cloud Town) di China, dan Fujisawa (smart city yang berkelanjutan) di Jepang (Kim et al., 2023). Tidak hanya itu, Daegu Metropolitan City di Korea Selatan dan Singapura juga memiliki ambisi menjadi smart nation.

Dalam pembangunan Smart City, perubahan signifikan akan terjadi di berbagai aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Salah satu aspek sosial yang penting adalah konsep “smart culture” atau budaya cerdas. Budaya memiliki peran yang kuat dalam mengikat masyarakat, meskipun dalam era modern seperti sekarang budaya telah mengalami perkembangan kompleks.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap budaya sangat penting agar tidak terancam punah. Konsep Smart City sendiri memiliki korelasi dengan budaya sejak awal. Seperti halnya teknologi yang telah menjadi bagian dari budaya, Smart City juga memiliki implikasi terhadap budaya yang mungkin tidak selalu tampak secara langsung.

Namun, definisi dan arti korelasi antara Smart City dan budaya dapat berbeda-beda di berbagai negara. Di Asia, konsep Smart City mencakup solusi untuk masalah yang diimplementasikan dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta manajemen yang optimal. Di Amerika Utara, Smart City didefinisikan sebagai pendekatan inklusif dan kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya (Šulyová & Vodák, 2020).

Contoh implementasi Smart City di London, Eropa, menjadi menarik karena kota ini memiliki keanekaragaman budaya baik dari lokal maupun pengaruh budaya luar. Dalam upaya mengelola perbedaan budaya, pemerintah kota telah menciptakan standar yang diakui dan memiliki nilai.

Pengelolaan keberagaman budaya telah menjadi faktor penting dalam administrasi efektif berbagai wilayah, yang diwujudkan melalui konferensi imperial pada abad ke-20. Walaupun dalam bentuk yang berbeda, tradisi ini masih berlanjut melalui komunitas negara yang melibatkan 54 negara dengan tujuan bersama meskipun budaya yang berbeda.

Integrasi warga asing di London didasarkan pada gagasan tentang partisipasi kolektif dalam masa depan bersama, bukan sekadar berbagi nilai-nilai. Studi telah mengidentifikasi tiga elemen yang membentuk kecerdasan budaya: pengakuan keberagaman sebagai keuntungan nasional, pendekatan liberal yang mendorong keterbukaan, dan interkulturalisme.

Dengan demikian, pengembangan Smart City merupakan kebutuhan yang terus berkembang. Selain memberikan peningkatan kualitas hidup, efisiensi infrastruktur, pelayanan publik yang lebih baik, perlindungan lingkungan, keamanan, inovasi, pertumbuhan ekonomi, pengelolaan transportasi yang optimal, serta tanggap terhadap krisis, Smart City juga berpotensi meningkatkan aksesibilitas.

Di Kota Yogyakarta, langkah menuju Smart City telah diambil oleh pemerintah melalui peluncuran aplikasi Jogja Smart Service, yang bertujuan memudahkan warga dalam menerima pelayanan pemerintah. Langkah ini sejalan dengan visi Yogyakarta untuk menjadi Yogyakarta Liveable City.

Dalam upaya menuju Smart City, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mengintegrasikan nilai budaya yang memiliki arti dan makna yang mendalam. Melalui pendekatan yang inklusif dan kolaboratif, Smart City dapat menghubungkan teknologi dengan identitas budaya, menciptakan keseimbangan yang harmonis untuk perkembangan kota yang berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here