Upaya Pencegahan Kasus Antraks di DIY, Gubernur DIY Minta Masyarakat Tingkatkan Literasi dan Edukasi

17
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X (Foto: Pemprov DIY)

BeritaYogya.com – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengungkapkan keheranannya terhadap kasus berulang terkait suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul belakangan ini. Menurutnya, perilaku masyarakat yang masih menyembelih hewan ternak yang sudah mati menjadi penyebab utama kasus tersebut. Sri Sultan menyoroti perlunya literasi yang lebih baik bagi masyarakat peternak untuk mencegah terulangnya kasus antraks.

Dalam upaya penyelesaian kasus, Sri Sultan tidak merasa perlu menyatakan status Kejadian Luar Biasa (KLB) saat ini. Namun, dia berharap langkah-langkah yang telah diambil dapat menangani kasus yang ada. Dia juga memberikan pesan kepada para peternak untuk selalu berhati-hati dan mengenali kondisi hewan ternaknya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Hery Sulistio Hermawan, menekankan perlunya intervensi perilaku untuk mengubah praktik purak/brandu ternak sakit atau mati. Intervensi ini juga bertujuan untuk meningkatkan efektivitas Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat dan pemilik ternak serta mengalokasikan anggaran untuk sanitasi lokasi yang tercemar antraks.

Dalam menangani kasus yang terjadi, pihak terkait melakukan pendataan terhadap populasi ternak, sarana prasarana logistik, dan upaya pengobatan pada ternak serta vaksinasi. Standar Operasional Prosedur sesuai dengan Pedoman Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular (PHM) juga diperhatikan.

Dari hasil investigasi Dinas Kesehatan DIY, terdapat 46 kasus suspek antraks, dengan upaya pengobatan dan profilaksis yang dilakukan kepada masyarakat yang terpapar atau memiliki riwayat mengonsumsi daging hewan sakit/mati mendadak. Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga dilakukan untuk mendorong perubahan perilaku terhadap konsumsi daging hewan yang berisiko.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here