Bupati Bantul Resmi Buka MuseumKu Gerabah untuk Mengenang Timbul Raharjo

26
Grand Opening MuseumKu Gerabah (Foto : Pemkab Bantul)

BeritaYogya.com – Beberapa ratus meter ke barat dari pintu gerbang terkenal Kasongan sebagai akses utama ke pusat kerajinan gerabah, tampak sebuah struktur yang menyerupai tungku pembakaran tradisional berukuran besar. 

Terdapat juga kuali terbalik yang penuh dengan unsur tanah liat. Pada dinding-dinding bangunan tersebut, ada ratusan kreweng berwarna bata merah yang menempel. 

Bangunan-bangunan ikonik tersebut adalah bagian dari MuseumKu Gerabah yang dibangun oleh almarhum Timbul Raharjo sebagai ekspresi kesetiaan dan cinta pada tanah kelahirannya, Kasongan.

Sebagai pusat industri gerabah yang terkenal di Kabupaten Bantul, Timbul Raharjo memiliki peran yang signifikan dalam memajukan industri kriya di Kasongan, mendapatkan pengakuan di tingkat global. 

Sebagai seorang seniman dan akademisi, ia mengabdikan hidupnya dengan berbagai inovasi dan kreativitas yang terus dilakukannya hingga akhir hayatnya. 

Upayanya membuahkan hasil berupa berbagai penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional. 

Selain itu, ia juga tidak lupa akan kampung halamannya. Oleh karena itu, ia mendirikan MuseumKu Gerabah yang menjadi ciri khas di desa wisata industri gerabah Kasongan.

“Museum ini akan terus memberikan inspirasi dan pengetahuan kepada masyarakat kita agar dapat melanjutkan karya-karya besar dan bersejarah seperti yang dilakukan oleh Timbul Raharjo. Banyak seniman muda yang diajarinya. Semangat dan kontribusinya di bidang kriya ini adalah sesuatu yang harus kita contoh,” tutur Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, saat memberikan sambutan pada Grand Opening MuseumKu Gerabah, Rabu (8/11/2023).

Grand Opening MuseumKu Gerabah yang diadakan pada hari ulang tahun Timbul Raharjo juga menampilkan pameran seni Me, Myself, and I #4. 

Dengan merujuk pada tema pameran, Legacy, yang dapat diartikan sebagai warisan, menjadi refleksi dan dedikasi Timbul Raharjo dalam dunia seni. 

Pameran tunggal ini tidak hanya menggambarkan masa lalu, tetapi juga mencerminkan masa depan. 

Dengan cara yang tersirat, Me, Myself, and I #4 berusaha menyampaikan pesan dan tantangan agar generasi berikutnya mau melanjutkan jejak Timbul dalam memajukan dan menciptakan dunia seni yang cerah di masa mendatang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here