Menaker Mendorong Peningkatan Kompetensi dan Peluang Karir bagi Tenaga Perawat Indonesia di Singapura

21
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah ketika menemui sejumlah Pekerja Migran Indonesia yang bekerja sebagai Health Care Assistant (HCA) atau tenaga perawat di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, yang terletak di kawasan Chatsworth, Singapura, Jumat, (17/11/2023) (Foto: Kemenaker)

BeritaYogya.com – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong tenaga perawat Indonesia yang bekerja di Singapura untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensi mereka guna mendukung pekerjaan dan mengisi peluang kerja yang ada. 

Menurutnya, bekerja di Singapura tidak hanya sebatas memperoleh penghasilan yang memadai, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan, karakter kerja, dan pengalaman bekerja dalam tim multinasional.

Ida Fauziyah bertemu dengan sejumlah Pekerja Migran Indonesia yang bekerja sebagai Health Care Assistant (HCA) atau tenaga perawat di KBRI Singapura. Dia menyampaikan bahwa terdapat tiga jabatan tenaga kesehatan di Singapura yang belum banyak diisi oleh Pekerja Migran Indonesia, yaitu Health Care Assistant (HCA), Enrolled Nurse (EN), dan Registered Nurse (RN), dan untuk mengisi posisi tersebut, kandidat harus memenuhi persyaratan tertentu.

Menaker Ida Fauziyah menyoroti kualifikasi yang diperlukan, seperti pendidikan kesehatan di sekolah/universitas Singapura atau kelulusan dalam Singapore Nursing Board (SNB) Exam untuk jabatan Enrolled Nurse dan Registered Nurse. Ia berharap para tenaga perawat dapat bekerja keras sebagai Health Care Assistant (HCA) dan mengikuti SNB Exam agar dapat mencapai posisi yang lebih tinggi.

Ida Fauziyah mencatat bahwa setiap perawat di Singapura menghadapi tantangan unik, seperti penempatan di bangsal dan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ia mendorong perawat untuk terus belajar mengatasi kendala bahasa, karena di Singapura bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris dan bahasa Melayu.

Menaker Ida Fauziyah menegaskan pentingnya ketekunan dan ketahanan saat menghadapi setiap tahapan, dan bahwa kegagalan seringkali disebabkan oleh ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan pekerjaan. Sejak penempatan pertama pada Juni 2023 hingga November 2023, telah ada 60 Pekerja Migran Indonesia yang bekerja sebagai Health Care Assistant (HCA) di Singapura.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here