Reksadana, Saham, Deposito, Hingga Emas Mana Yang Lebih Menguntungkan Gen Z

6
Ilustrasi (Foto: unsplash)

BeritaYogya.com – Laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan jumlah investor saham dan pasar modal dari 2020 hingga Agustus 2022, dari 3 juta menjadi 9,45 juta. Sebanyak 60% dari total investor adalah generasi Z dan milenial yang berusia di bawah 30 tahun. Venus Kusumawardhana, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM, mengatakan bahwa walaupun saham menawarkan prospek yang menarik, risikonya juga tidak dapat diabaikan. 

Generasi Z perlu mempertimbangkan rencana dan risiko investasi dengan matang. Dalam berinvestasi, keputusan harus didasari oleh pemikiran rasional dan memperhitungkan risiko serta potensi imbal hasil. Semakin besar potensi keuntungan, semakin besar pula risikonya, sesuai dengan konsep high risk high return.

Dengan kemajuan teknologi digital saat ini, generasi Z memiliki akses mudah untuk berinvestasi saham. Kemudahan ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya jumlah investor. Dengan hanya menggunakan ponsel dan modal mulai dari Rp 100 ribu, sekarang semua orang dapat bertransaksi saham secara langsung di bursa, seperti yang dijelaskan oleh dosen yang memiliki pengalaman sebagai praktisi pasar modal. 

Menurut dosen tersebut, generasi Z memiliki keuntungan dalam berinvestasi saham dibandingkan generasi sebelumnya 10-20 tahun silam. Namun, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, penting bagi generasi Z untuk memiliki pemahaman yang benar. Mengingat banyak di antara generasi Z yang memiliki modal terbatas, dianjurkan untuk mengalokasikan sebagian dari uang mereka yang “tidak terpakai” setelah memenuhi kebutuhan pokok.

Berinvestasi meskipun dengan modal kecil sebaiknya diarahkan untuk jangka waktu yang panjang. Hal ini bisa menjadi kesempatan bagi generasi muda untuk memperdalam pengetahuan dan mengumpulkan pengalaman sebelum benar-benar aktif di pasar modal. Ada beberapa saran untuk mereka yang ingin mulai berinvestasi. Salah satunya adalah memilih saham dari perusahaan yang memiliki sejarah kinerja yang baik dan keuangan yang kuat. Selain itu, menyisihkan dana untuk saham secara teratur juga disarankan agar memperoleh manfaat dalam jangka panjang.

Hasil :

Berinvestasi merupakan pilihan cerdas dalam mengatur keuangan, khususnya bagi generasi milenial yang memiliki sasaran finansial jangka pendek atau jangka panjang. Agar dapat mencapai tujuan finansial tersebut, sangat krusial bagi mereka untuk menempatkan dana pada aset yang sesuai. Dewasa ini, terdapat beragam opsi investasi yang tersedia bagi milenial, mulai dari yang berisiko rendah hingga yang berisiko tinggi. Berikut ini adalah 4 jenis aset yang dianggap sesuai bagi generasi milenial untuk diinvestasikan.

  1. Reksanadana : Reksadana menjadi opsi pertama yang disarankan untuk generasi milenial yang ingin berinvestasi. Alasannya, reksadana dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif sederhana. Hal ini karena reksadana dikelola oleh manajer investasi (MI) yang berpengalaman dan dapat dipercaya. Sehingga, investor tidak perlu menghabiskan waktu untuk menganalisis aset, karena MI akan mengelola dan mengalokasikan dana ke produk reksadana yang dianggap menguntungkan. Kelebihan lainnya, reksadana bisa dimulai dengan modal yang relatif kecil, cocok untuk milenial. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa ada beragam jenis reksadana seperti saham, campuran, pasar uang, dan pendapatan tetap. Setiap tipe reksadana memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu, milenial perlu mempertimbangkan jangka waktu investasi dan profil risiko sebelum memutuskan jenis reksadana yang sesuai bagi mereka.
  2. Saham : Saham adalah pilihan lain yang sesuai bagi milenial untuk berinvestasi. Meskipun saham dikenal memiliki risiko yang tinggi, potensi keuntungannya juga sangat menarik. Jadi, bagi milenial, jangan ragu untuk mencoba menginvestasikan uang di saham, terlebih saat ini proses transaksi saham menjadi lebih mudah. Keuntungan lain dari investasi saham adalah tidak memerlukan modal besar untuk memulai, mirip dengan reksadana. Namun, penting untuk milenial memahami bahwa memilih saham yang tepat membutuhkan pertimbangan khusus. Pasar saham menawarkan berbagai pilihan emiten, sehingga diperlukan analisis mendalam untuk menentukan saham mana yang memiliki prospek terbaik.
  3. Deposito Berjangka : Deposito merupakan pilihan investasi yang sesuai bagi milenial dengan karakter konservatif. Deposito memiliki risiko yang rendah dan prosedurnya sederhana. Berbeda dengan tabungan biasa, dana yang disimpan dalam deposito tidak bisa ditarik sewaktu-waktu. Uang akan tetap tersimpan untuk periode waktu tertentu dan hanya bisa ditarik saat jatuh tempo. Instrumen ini cocok bagi milenial yang ingin mengendalikan pengeluaran mereka.
  4. Emas : Emas adalah aset yang tetap diminati karena memiliki likuiditas tinggi dan nilai yang cenderung meningkat. Dalam era modern, transaksi emas menjadi semakin mudah. Namun, disarankan bagi investor untuk memandang emas sebagai investasi jangka panjang. Dengan menyimpan emas dalam jangka waktu lama, potensi keuntungan yang bisa diperoleh menjadi lebih maksimal. Ini merupakan opsi yang baik bagi milenial yang ingin mengalokasikan uang mereka dalam aset yang stabil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here