BeritaYogya.com – Ryo Arya Purnama, yang berusia 18 tahun, berhasil menjadi juara pertama dalam kategori Festival Film Kampung pada Lomba Festival Foto Jogja dan Festival Film Kampung tahun 2023 dengan tema “Mengapa Ke Jogja.”
Ryo merupakan seorang siswa SMK 1 Yogyakarta jurusan multimedia. Karyanya berjudul “UMKM Kerajinan Wayang.”
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, memberikan penghargaan berupa sertifikat dan hadiah uang tunai sebesar Rp 5 juta langsung kepada Ryo di Studio 103 Rooftop Pasar Prawirotaman pada Minggu (29/10/2023).
Ryo menceritakan bahwa ia sangat serius dalam proses produksi karyanya. Dia melakukan survei dan pendalaman materi tema “Mengapa Ke Jogja” selama empat hari.
Ryo merasa senang karena karyanya yang dikerjakan bersama seorang rekannya berhasil meraih juara pertama.
“Ini adalah lomba film pertama saya, tentu saya merasa senang meraih juara pertama dalam lomba festival film kampung ini. Harapannya, untuk tahun depan akan ada lagi lomba seperti ini dan ada kategori khusus pelajar. Jadi tidak hanya lomba foto saja yang ada kategori pelajar tapi film juga,” tutur Ryo setelah pengumuman pemenang.
Juara kedua dan ketiga dalam kategori film kampung diperoleh oleh Yunita Muriningtyas dengan karya berjudul “Menikmati Kuliner Hidden Gem di Ujung Selatan Kota Jogja” dan Rony Dwi Prabowo Nur Adi dengan karya “Topeng Kayu UD Mbah Surojo.”
Selain itu, Prima Nur Pujiastusi dinobatkan sebagai juara favorit dengan karyanya berjudul “Gemerlap UMKM di Malioboro.”
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi partisipasi semua peserta dalam Lomba Festival Foto Jogja dan Festival Film Kampung tahun 2023 dengan tema “Mengapa Ke Jogja.”
Menurutnya, karya-karya yang dikirimkan dalam lomba ini mencerminkan dedikasi peserta.
“Saya tadi sudah keliling melihat dari 1100 sekian kemudian kategori umum dan kategori pelajar itu ada 200 yang itu luar biasa karya-karyanya. Apresiasi untuk kategori pelajar yang sudah bisa untuk mengungkapkan cerita tentang Kota Yogyakarta dan teknologi yang sekarang ini,” ungkapnya.
Singgih juga memberikan penghargaan kepada Dinas Komunikasi Informatika Persandian Kota Yogyakarta yang telah menyelenggarakan acara ini. Tema yang dipilih dianggapnya sangat strategis dalam mempromosikan destinasi wisata dan daya tarik Kota Yogyakarta.
Untuk Lomba Festival Foto Jogja kategori pelajar, juara pertama diberikan kepada Muhammad Nur Faiz Effendi dengan karya berjudul “Menikmati Sore Hari di Titik 0 Kota Jogjakarta.”
Juara kedua dan ketiga diraih oleh Mahesa Gagarin Sugede dengan karya “Gelombang Budaya Wayang” dan Lantip Waskito Aji S dengan karya “Gerebeg Mulud Kraton Ngayogyakarta.”
Juara favorit dalam kategori pelajar adalah Museum Kereta Keraton yang diabadikan oleh Alexandro Del Viero.
Sementara itu, dalam Lomba Festival Foto Jogja kategori umum, juara pertama diberikan kepada Muhammad Nurudin dengan karya “Menikmati Suasana Kota Di Sore Hari.”
Panji Arighi dan Fahmi Widayat meraih juara kedua dan ketiga dengan karya “Wayang Jogja Night Carnival” dan “Pesona Pentas Wayang Orang.”
Sebuah karya foto tentang Flash Mob dan pesta kembang api di Wayang Jogja Night Carnival 2023 oleh Vendi Rizki Kesworo dianggap sebagai juara favorit.
Misbacul Munir, salah satu juri, berbagi beberapa tips bagi para peserta lomba foto atau video.
Ia menyarankan agar peserta mendalami tema yang telah ditentukan oleh penyelenggara.
Dalam tema seperti yang diadakan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta, peserta perlu memiliki sensitivitas dan kreativitas dalam menghindari lokasi wisata yang sudah terlalu ramai dan mencari sudut pandang yang berbeda.
“Tema pariwisata mencerminkan ajakan untuk berwisata. Oleh karena itu, karya harus memikat hati orang lain sehingga mereka tertarik untuk datang,” ujar Munir.
Munir juga memberikan semangat kepada peserta yang belum berhasil meraih juara.
Ia menyarankan untuk tetap semangat dan terus mengikuti berbagai lomba di luar sana dengan memberikan karya-karya terbaik.
“Carilah sudut pandang yang menarik yang mungkin tidak terlihat oleh orang lain. Temukan sudut yang berbeda yang mungkin belum dilihat oleh orang lain sehingga hasil fotomu akan mencerminkan tujuan utama, yaitu mengajak orang lain datang,” tegas Munir.