Rentan TPPO, Sosialisasi di SMKN 1 Saptosari Diharapkan Tingkatkan Kesadaran Siswa

19
Sosialisasi Pencegahan Tidak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di SMKN 1 Saptosari (Foto : Pemkab Gunungkidul)

BeritaYogya.com – Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Gunungkidul mengadakan kegiatan sosialisasi Pencegahan Tidak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di SMKN 1 Saptosari. 

Keputusan ini didasari oleh penilaian bahwa sekolah yang terletak di pesisir selatan tersebut memiliki tingkat kerentanan terhadap kasus TPPO.

Acara sosialisasi dihadiri oleh Bupati Gunungkidul, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Gunungkidul, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Gunungkidul, serta ratusan siswa dan guru dari SMKN 1 Saptosari.

Asti, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Gunungkidul, menyampaikan bahwa meskipun belum ada kasus human trafficking di Gunungkidul, langkah antisipasi perlu diambil. 

Gunungkidul dianggap rentan sebagai sasaran TPPO karena menjadi tujuan wisata di Yogyakarta. Keberadaan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang terhubung dengan New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA) juga menjadi perhatian khusus.

“Harapannya, siswa-siswa ini dapat memahami dan bersikap dalam berkomunikasi dan berinteraksi sehingga tidak menjadi bagian dari human trafficking,” tutur Asti dalam sambutannya pada Senin (20/11/2023).

Kepala Sekolah SMKN 1 Saptosari, Retno Wahyuningsih, menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat relevan untuk diberikan kepada siswanya. 

Terutama karena siswa SMKN 1 Saptosari sering melibatkan diri dalam kegiatan di luar wilayah Gunungkidul, seperti penyelenggaraan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

“Contohnya penyelenggaraan PKL, dimana siswa berintraksi dengan orang luar, ini akan menjadi modal untuk mereka agar tidak menjadi sasaran TPPO,” ungkapnya.

Retno menekankan bahwa jalur jalan nasional yang melewati wilayah mereka akan berdampak besar pada perkembangan komunikasi anak-anak. 

Oleh karena itu, edukasi informasi positif harus dibangun sejak dini.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menyatakan bahwa sosialisasi ini merupakan bentuk peran aktif pemerintah dalam melindungi masyarakat. 

Dia berharap agar para siswa memiliki pemahaman dan literasi yang memadai terkait bahaya TPPO.

“Semakin banyak literasi akan meningkatkan pemahaman masyarakat, terutama para siswa. Mereka akan mengetahui potensi yang dapat membuat anak-anak terpapar trafficking,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here